Total Tayangan Halaman

Followers

Rabu, 19 September 2012

Pengantar Sosiologi


A. Pengertian Sosiologi
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
Tokoh-tokoh sosiologi diantaranya Plato, Aristoteles, August Comte, Emile Durkheim, Max Weber, Mangkunegara IV, Ki Hadjar Dewantara, Selo Soemardjan.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat induktif (bertolak dari data inderawi), memakai metode yang sistematis untuk pengumpulan data, mempunyai peralatan konseptual yang abstrak dan umum, dilatarbelakangi oleh teori yang sistematis dan akhirnya menghasilkan  pengetahuan yang besar.
B. Proses Sosiologi dan Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok.
Sebuah hubungan bisa disebut interaksi sosial jika memiliki ciri-ciri berikut.
1.  Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
2.  Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol atau lambang.
3.  Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang datang.
4.  Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.
C. Lembaga Sosial
Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat .
Ciri-Ciri Lembaga Sosial
Ciri-Ciri lembaga sosial menurut Gillin & Gillin:
a. Pola pemikiran dan perilaku terwujud dalam aktivitas masyarakat
b. Mempunyai tingkat kekekalan tertentu
c. Mempunyai satu atau beberapa tujuan
d. Ada alat kelengkapan untuk mencapai tujuannya
e.  Memiliki lambang yang merupakan simbol yang menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga
f.  Memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis.

D. Sistem Sosial

Sistem sosial merupakan ciptaan dari manusia, dalam hal ini sistem sosial terjadi karena manusia adalah makhluk sosial.
Hubungan sosial merupakan hubungan yang terwujud antara individu dan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok sebagai akibat dari hasil interaksi diantara sesama mereka.
E. Kelompok Sosial
Kelompok manusia merupakan kelompok sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial sehingga terdapat pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.
Suatu kelompok dapat dinamakan kelompok sosial, apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memiliki motif  yang sama antara individu satu dengan yang lain.
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain
3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing.
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Dinamika kelompok berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan.
F. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (vertikal).
Cara terbentuknya pelapisan sosial :
1) Terbentuk dengan sendirinya, sesuai dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan. Misal kepandaian, tingkat umur, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat dan harta kekayaan.
2)    Dengan sengaja disusun, untuk mengejar tujuan tertentu.
Dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi :
a)      Stratifikasi terbuka : Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. 
b)      Stratifikasi tertutup : Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
c)      Stratifikasi campuran : Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.
Mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya.
Secara umum mobilitas dalam pelapisan sosial masyarakat yang sering terjadi adalah :
1.      Secara vertikal : perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. 
2.      Secara horizontal : peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. 
G. Kepemimpinan
Kekuasaan diartikan sebagai kapasitas yang dimilikiseseorang untuk mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku orang lainsesuai dengan yang diinginkannya.
Wewenang merupakan hak berkuasa yang di tetapkan dalam struktur organisasi sosial guna melaksanakan kebijakan yang di perlukan. Ada 3 bentuk wewenang, yaitu :
1.      Wewenang kharismatik
2.      Wewenang tradisional
3.      Wewenang rasional atau legal

Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Adapun sifat kepemimpinan dalam sosiologi adalah :
1.      Bersifat resmi
2.      Bersifat tidak resmi

H. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok orang yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, darah atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga, berinteraksi antar anggota, satu sama lain berkomunikasi sesuai dengan perannya sendiri sebagai angota keluarga dan mempertahankan kebudayaan msyarakat yang berlaku secara umum, atau menciptakannya sendiri (Lawang, 1975).
Secara umum fungsi keluarga adalah :
1.      Fungsi seksual :  fungsi ini dijalankan untuk meneruskan keturunan.
2.      Fungsi ekonomi : keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga.
3.      Fungsi pendidikan : Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar sekolah.
Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang berpengaruh terhadap perilaku dalam perkembangan anak. Tujuan pendidikan secara universal adalah agar anak menjadi mandiri, bukan hanya dapat mencari nafkahnya sendiri, tapi juga bisa mengarahkan dirinya pada keputusannya sendiri untuk mengembangkan semua kemampuan fisik, mental, sosial dan emosional yang dimilikinya, sehingga dapat mengembangkan suatu kehidupan yang sehat dan produkif.
I. Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial dan unsur-unsur budaya dalam kehidupan masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi perubahan sosial adalah :
  1. Lingkungan fisik
  2. Perubahan penduduk
  3. Isolasi dan kontak
  4. Struktur sosial
  5. Sikap dan nilai
  6. Kebutuhan yang dianggap perlu
  7. Dasar budaya
Bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat (Soerjono, 2003), adalah :
  1. Perubahan lambat dan cepat
  2. Perubahan kecil dan besar
  3. Perubahan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki
Masyarakat adakalanya mau menerima perubahan sosial tersebut. Tetapi juga adakalanya masyarkat menolak perubahan tersebut jika dianggap tidak pantas untuk masyarakt yang bersangkutan tersebut.
Dampak perubahan sosial diantaranya :
  1. Aspek sosial dari penemuan dan inovasi
  2. Kadar perubahan yang tidak nyata
  3. Masalah sosial
J. Jenis-jenis perubahan sosial dan budaya
Ada 3 jenis perubahan yang terjadi di masyarakat, yaitu :
  1. Perubahan Evolusi : proses perubahan dari yag sederhana menuju yang lebih kompleks.
  2. Perubahan Revolusi : Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya.
  3. Perubahan Siklus : perubahan yang harus dilalui oleh masyarakat. Perubahannya seperti roda yang berputar. Suatu saat juga dapat kembali pada awal terbentuknya sosial budaya tersebut.
K. Teori-teori Perubahan Sosial dan Budaya
Teori adalah serangkaian konsep yang memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena sosial tertentu.
Macam-macam teori perubahan sosial dan budaya :
  1. Teori Fungsional : untuk menjelaskan dan memahami fungsi serta dampak dari struktur dan pranata sosial dalam hidup bermasyarakat yang teratur dan stabil.
  2. Teori Konflik : teori yang menyatakan bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondidi semula.
  3. Teori Struktural : mengamati bentuk struktur dalam masyarakat sehingga dapat melihat bagaimana suatu masyarakat berubah dan mapan melalui setiap unsurnya yang saling berkaitan dan dinamis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.


roses interaksi sosial memiliki ciri sebagai berikut 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar