A.
Pengertian Sosiologi
Sosiologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni
fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar
individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan
individu.
Tokoh-tokoh
sosiologi diantaranya Plato, Aristoteles, August Comte, Emile
Durkheim, Max Weber, Mangkunegara IV, Ki Hadjar Dewantara, Selo Soemardjan.
Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat induktif (bertolak dari data
inderawi), memakai metode yang sistematis untuk pengumpulan data, mempunyai
peralatan konseptual yang abstrak dan umum, dilatarbelakangi oleh teori yang
sistematis dan akhirnya menghasilkan
pengetahuan yang besar.
B. Proses Sosiologi dan Interaksi Sosial
Interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi
antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, dan antara kelompok
dan kelompok.
Sebuah
hubungan bisa disebut interaksi sosial jika memiliki ciri-ciri berikut.
1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
2. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol atau lambang.
3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang datang.
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.
1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
2. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol atau lambang.
3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang datang.
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.
C.
Lembaga Sosial
Lembaga sosial adalah
prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan
antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat .
Ciri-Ciri
Lembaga Sosial
Ciri-Ciri lembaga sosial
menurut Gillin & Gillin:
a. Pola pemikiran dan perilaku terwujud dalam aktivitas
masyarakat
b. Mempunyai tingkat kekekalan tertentu
c. Mempunyai satu atau beberapa tujuan
d. Ada alat kelengkapan untuk mencapai tujuannya
e. Memiliki lambang
yang merupakan simbol yang menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga
f. Memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis.
D. Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan ciptaan dari manusia, dalam hal
ini sistem sosial terjadi karena manusia adalah makhluk sosial.
Hubungan sosial merupakan
hubungan yang terwujud antara individu dan individu, individu dengan kelompok,
serta kelompok dengan kelompok sebagai akibat dari hasil interaksi diantara
sesama mereka.
E. Kelompok Sosial
Kelompok
manusia merupakan kelompok sosial yang terdiri dari dua
atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial sehingga terdapat
pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.
Suatu
kelompok dapat dinamakan kelompok sosial, apabila memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Memiliki motif yang sama antara
individu satu dengan yang lain.
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang
berlainan antara individu satu dengan yang lain
3. Adanya penugasan dan pembentukan
struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta
kedudukan masing-masing.
4. Adanya peneguhan norma pedoman
tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Dinamika kelompok berarti
adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok
secara keseluruhan.
F. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial atau
pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas
secara bertingkat (vertikal).
Cara terbentuknya pelapisan
sosial :
1) Terbentuk dengan
sendirinya, sesuai dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan. Misal
kepandaian, tingkat umur, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan
kerabat seorang kepala masyarakat dan harta kekayaan.
2) Dengan sengaja disusun,
untuk mengejar tujuan tertentu.
Dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi :
a)
Stratifikasi terbuka : Stratifikasi
ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan
mobilitas vertikal.
b)
Stratifikasi tertutup : Stratifikasi
ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
c) Stratifikasi campuran : Stratifikasi sosial campuran
merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.
Mobilitas sosial adalah
perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran
anggotanya.
Secara umum mobilitas dalam
pelapisan sosial masyarakat yang sering terjadi adalah :
1.
Secara vertikal : perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan
sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
2.
Secara horizontal : peralihan
individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok
sosial lainnya yang sederajat.
G. Kepemimpinan
Kekuasaan
diartikan sebagai kapasitas yang dimilikiseseorang untuk mempengaruhi cara
berpikir dan berperilaku orang lainsesuai dengan yang diinginkannya.
Wewenang
merupakan hak berkuasa yang di tetapkan dalam struktur organisasi sosial guna
melaksanakan kebijakan yang di perlukan. Ada 3 bentuk wewenang, yaitu :
1. Wewenang
kharismatik
2. Wewenang
tradisional
3. Wewenang
rasional atau legal
Kepemimpinan merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah
laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.
Adapun sifat kepemimpinan dalam sosiologi adalah :
1.
Bersifat resmi
2.
Bersifat tidak resmi
H. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok orang
yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, darah atau adopsi yang membentuk satu
rumah tangga, berinteraksi antar anggota, satu sama lain berkomunikasi sesuai
dengan perannya sendiri sebagai angota keluarga dan mempertahankan kebudayaan
msyarakat yang berlaku secara umum, atau menciptakannya sendiri (Lawang, 1975).
Secara umum fungsi keluarga adalah :
1.
Fungsi seksual : fungsi
ini dijalankan untuk meneruskan keturunan.
2. Fungsi ekonomi : keluarga wajib untuk bekerja
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga.
3.
Fungsi pendidikan : Orangtua
sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan
menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal,
keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar sekolah.
Lingkungan
keluarga merupakan media pertama dan utama yang berpengaruh terhadap perilaku
dalam perkembangan anak. Tujuan pendidikan secara universal adalah agar anak
menjadi mandiri, bukan hanya dapat mencari nafkahnya sendiri, tapi juga bisa
mengarahkan dirinya pada keputusannya sendiri untuk mengembangkan semua
kemampuan fisik, mental, sosial dan emosional yang dimilikinya, sehingga dapat
mengembangkan suatu kehidupan yang sehat dan produkif.
I. Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan
sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada
unsur-unsur sosial dan unsur-unsur budaya dalam kehidupan masyarakat.
Faktor
yang
mempengaruhi perubahan sosial adalah :
- Lingkungan
fisik
- Perubahan
penduduk
- Isolasi
dan kontak
- Struktur
sosial
- Sikap
dan nilai
- Kebutuhan
yang dianggap perlu
- Dasar
budaya
Bentuk
perubahan sosial yang terjadi di masyarakat (Soerjono, 2003), adalah :
- Perubahan
lambat dan cepat
- Perubahan
kecil dan besar
- Perubahan
yang dikehendaki dan tidak dikehendaki
Masyarakat
adakalanya mau menerima perubahan sosial tersebut. Tetapi juga adakalanya
masyarkat menolak perubahan tersebut jika dianggap tidak pantas untuk masyarakt
yang bersangkutan tersebut.
Dampak
perubahan sosial diantaranya :
- Aspek
sosial dari penemuan dan inovasi
- Kadar
perubahan yang tidak nyata
- Masalah
sosial
J. Jenis-jenis perubahan sosial dan
budaya
Ada
3 jenis perubahan yang terjadi di masyarakat, yaitu :
- Perubahan
Evolusi : proses perubahan dari yag sederhana menuju yang lebih kompleks.
- Perubahan
Revolusi : Perubahan revolusi merupakan
perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau
perencanaan sebelumnya.
- Perubahan
Siklus : perubahan yang harus dilalui oleh masyarakat. Perubahannya
seperti roda yang berputar. Suatu saat juga dapat kembali pada awal
terbentuknya sosial budaya tersebut.
K. Teori-teori Perubahan Sosial dan
Budaya
Teori
adalah serangkaian konsep yang memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan
suatu fenomena sosial tertentu.
Macam-macam
teori perubahan sosial dan budaya :
- Teori
Fungsional : untuk menjelaskan dan memahami fungsi serta dampak dari
struktur dan pranata sosial dalam hidup bermasyarakat yang teratur dan
stabil.
- Teori
Konflik : teori yang menyatakan bahwa perubahan sosial tidak terjadi
melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan tetapi
terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang
berbeda dengan kondidi semula.
- Teori
Struktural : mengamati bentuk struktur dalam masyarakat sehingga dapat
melihat bagaimana suatu masyarakat berubah dan mapan melalui setiap
unsurnya yang saling berkaitan dan dinamis untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat tersebut.
roses interaksi sosial memiliki ciri
sebagai berikut