Total Tayangan Halaman

Followers

Rabu, 19 September 2012

Ringkasan Film 300


RINGKASAN FILM 300

Berlatar 400 tahun sebelum masehi di mana ketika itu terdapat kerajaan kota Sparta. Di Sparta setiap anak lelaki dilahirkan untuk menjadi prajurit. Sejak lahir bayi-bayi laki-laki di periksa apakah sehat dan normal atau tidak. Jika tidak normal maka akan disingkirkan. Karena hanya bayi laki-laki normal yang akan dibesarkan dan dilatih menjadi prajurit yang siap bertarung. Setelah anak-anak laki-laki itu berumur 7 tahun, mereka dikirim untuk bertempur dan “belajar” membiasakan diri berjuang mempertahankan dirinya. Tidak boleh ada tangis, keluhan yang pantas diucap atau bahkan diperlihatkan bagi semua kaum Sparta, termasuk dari kaum wanita.
Saat terjadi perang antara Sparta dan Persia yang didukung 1000 negara di asia, Sparta hanya membawa 300 orang prajurit, karena tidak diijinkan dewan dan ephor. Tapi mereka tetap berangkat. Mereka bisa mengalahkan pasukan Persia yang menyerang bertubi-tubi dengan tanpa ada seorangpun dari mereka yang terluka. Begitulah seterusnya hingga mereka melawan pasukan abadi, dan beberapa orang pasukan Sparta mati. Tapi mereka tetap menang dalam pertempuran. Kemudian Xerxes, sang raja Persia yang mengaku dewa mengimingi Leonidas dengan harta dan kedudukan. Tapi Leonidas menolak. 
Walau menentang usulan Xerxes untuk menyerah Leonidas tidaklah bodoh. Dia sudah memikirkan untuk menyerang Persia di satu titik sebelum sampai di kota Sparta. Karena saat itu ada suatu keharusan bagi seorang raja yang akan berperang untuk pergi meminta restu dari Ephor, turunan manusia yang dianggap lebih istimewa ketimbang manusia biasa, termasuk seorang raja. Leonidas menghadap Ephor untuk meminta restu berperang. Ephor ini tinggal di suatu pegunungan, dan untuk mencapainya Leonidas perlu mendaki pegunungan yang memiliki tebing yang cukup terjal. Ada hal aneh dalam meminta restu dari para Ephor. Leonidas harus memberikan banyak emas dan wanita muda, cantik yang akan dijadikan “Oracle” atau pembawa pesan dari para dewa. Adegan Oracle yang dimasuki oleh para dewa ini cukup eksotis. Dan satu hal yang bisa membuat rating film menjadi Restricted bahkan NC-17.Setelah menjadi perantara pesan “Oracle” ini nantinya akan menjadi “santapan” bagi para Ephor yang bernafsu besar.
Ternyata berdasarkan pesan lewat Oracle, Leonides tak boleh memberikan perlawanan sedikit pun, bahkan ia malah harus menjalankan perayaan ritual Sparta tiap tahunnya di saat Persia akan menyerang. Tentu saja Leonidas tidak setuju dengan hal tersebut. Leonidas malah mengumpulkan pasukan terbaik dari Sparta sejumlah 300 orang. Hal ini dilakukan Leonidas yang akan menyerang pasukan Persia di balik dinding batu di sebuah pegunungan.
Leonidas menggunakan strategi dengan menggunakan tembok yang tinggi dan kuat untuk melindungi pasukannya. Peperangan pun dimulai. Pasukan Sparta yang berpakaian sangat minim ini terlihat begitu dominan. Pasukan Persia dibuat tak berdaya dan dibantai habis dalam setiap pertempurannya. Tak ada satupun pasukan persia yang masih dapat bertahan hidup. Slogan “no Mercy” dan No Prisoner” benar-benar dipakai oleh para pasukan Sparta tersebut. Adegan perang yang ditampilkan dalam film ini sangatlah sadis. Adegan saling tebas baik terhadap kepala atau badan musuh ditampilkan.
Pada awalnya Leonidas dan pasukannya tak sedikitpun mengalami kekalahan. Bahkan tak ada korban satupun dari pihak Sparta. Berbagai jenis pasukan dari seluruh penjuru Asia yang dikerahkan Xerxes belum ada yang mampu menaklukkan Leonidas.
Sampai pada akhirnya pun Xerxes mengunjungi Leonides dan menawarkan suatu “kerjasama”. Menjadikan Leonides sebagai penguasa seluruh Yunani namun ia harus menyerah pada Xerxes. Tawaran yang pastinya ditolak.
Sementara Leonidas bertempur, Ratu Gorgo berjuang untuk meyakinkan dewan Sparta untuk mengirimkan bala bantuan. Perjuangan untuk meminta bantuan ke dwan ini juga tidak mudah. Ada hal tertentu yang diminta salah satu anggota dewan untuk memuluskan rencana Ratu Gorgo. Namun sayang ternyata dalam dewan maupun di medan laga ada pengkhianat yang merugikan Leonidas. Sudah barang tentu hal ini menyulitkan Leonidas dalam mengakhiri perang dengan kemenangan
Meskipun Leonidas yakin bahwa kali ini ia dan seluruh pasukannya akan lenyap. Ia tetap berdiri dengan gagah dan memotivasi pasukannya, “pantang mundur, pantang menyerah, itulah hukum Sparta”,ujarnya. Kali ini sisa-sisa pasukan Sparta berhadapan dengan pasukan Xerxes yang berlipat jumlahnya. Xerxes kembali menawarkan harta dan kedudukan pada leonidas jika ia menyerah. Namun ia tetap menyerang, hingga akhirnya seluruh pasukan Sparta tewas termasuk Leonidas dengan ribuan hujaman panah pada tubuhnya.

FILM 300

RANGKUMAN

oleh
Bisri Musthofa
NIM 110110301012

JURUSAN  ILMU SEJARAH
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS JEMBER

2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar