Total Tayangan Halaman

Followers

Rabu, 19 September 2012

Bangsa Yahudi menurut ranah sejarah


KEDUDUKAN BANGSA YAHUDI DALAM KONTEKS SEJARAH PERADABAN TIMUR DEKAT KUNO

Bangsa Yahudi sangat berperan besar terhadap proses peradaban bangsa eropa. Terutama dalam perihal agama. Salah satu peran besarnya dalam bidang agama untuk eropa adalah Kitab Perjanjian Lama. Kaum Kristen dan Yahudi yang fundamentalis mengaggap bahwa kitab tersebut sebagai firman Tuhan yang di dalamnya memuat catatan yang tepat tentang penciptaan dunia alam semesta dan kisah tentang orang-orang pilihan Tuhan.
Asal mula bangsa Yahudi sebenarnya masih temasuk kelompok suku bangsa Semit yang kemungkinan berasal dari gurun pasir Arab. Memang, antara bangsa Yahudi dengan bangsa Arab masih serumpun suku bangsa Semit. Pada sekitar abad 12 SM, bangsa Yahudi bergerak menuju ke berbagai daerah bukit barat dan Nejeb. Terdapat sebagian besar bangsa Yahudi yang menetap di Mesir dibawah pimpinan Musa. Sekitar tahun 1300 SM bangsa Yahudi keluar dari wilayah Mesir.
Selama bertahun-tahun di bawah pimpinan Musa, mereka merupakan bangsa yang sederhana, pengembara dan belum memiliki berbagai keahlian tertentu sebagaimana lazimnya yang dimiliki warga kota, belum mengenal kelas bangsawan, namun sudah mengenal monoteisme (satu Tuhan) yaitu, Jahowe atau Jehovah.
Berdasar garis keturunan, ada perbedaan antara bangsa Yahudi dan bangsa Israel. Kedua bangsa itu memang mempunyai satu keturunan dengan Nabi Yakub atau juga yang memiliki nama Israel. Bangsa Yahudi sebagai keturunan Yehudoh bin Yakub tidak mempunyai hak atas tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan, melainkan hanya Bangsa Israel keturunaan Yusuf bin Yakub yang secara sah mempunyai Kanaan. Jadi, berdasarkan garis keturunan, bangsa Yahudi adalah bangsa Israel, meskipun tidak semua keturunan Israel adalah orang-orang Yahudi.
Bangsa Yahudi yang berbahasa Ibrani itu merupakan bangsa pengembara, datang dari Palestina sekitar tahun 2000 SM. Mereka datang dari Mesopotamia dengan keyakinan telah diperintah Tuhan untuk menempati wilayah Kanaan sebagai tanah yang dijanjikan. Disamping faktor religi, Kanaan juga terkenal sebagai tanah yang subur dan makmur dan mereka masih menganut agama yang politheis. Mereka ingin menyebarkan agama monotheis di tanah Kanaan. Kerajaan Kanaan mencapai puncak kejayaannya pada abad 10 SM, dibawah kepemimpinan David dan Solomon. Dibawah Solomon, kerajaan Kanaan mengalami kemajuan dalam perdagangan dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara tetangganya, Mesir dan Phoenesia.
Sepeninggal Solomon, kemakmuran dan kesatuan tanah Kanaan tidak dapat dilanjutkan. Penyebabnya antara lain adalah bencana alam dan kelaparan yang melanda daerah tersebut. Ini membuat orang-orang Yahudi hijrah ke Mesir, namun kedatangan mereka tidak disukai oleh penduduk setempat. Mereka berkembang dan mendesak penduduk Mesir.
Sementara itu suku-suku yang pernah disatukan oleh Solomon mulai melepaskan diri dan kemudian membentuk Kerajaan Israel (983-722 SM). Suku-suku di bagian selatan yang menguasai kota suci Yerussalem membentuk kerajaan Yudea (993-586 SM). Dua kerajaan yang bersaing itu berjuang bersama dan ikut ambil bagian dalam politik perimbangan kekuatan besar di Mesopotamia dan Mesir.
Kedua kerajaan tersebut sebenarnya tidak pernah aman dari berbagai serbuan dan ekspansi dari kerajaan lain. Akhirnya kerajaan Yudea dapat ditaklukkan oleh kerajaan Assyiria pada tahun 721 SM         dan kerajaan Israel juga dapat ditaklukkan oleh Nebuchadnezzar II dari kerajaan Babylonia pada tahun 586 SM. Keruntuhan kedua kerajaan tersebut juga menandai runtuhnya kekuasaan orang-orang Yahudi atas atas wilayah Palestina. Kemudian, daerah Palestina menjadi rebutan bangsa-bangsa yang ingin menguasai daerah tersebut.
Dibawah kekuasaan Kerajaan Persia, orang-orang Yahudi kembali ke Yerussalem dan dalam hal-hal tertentu mereka mulai melakukan restorasi atas kota tersebut. Di luar Nehemiah pada abad V SM, tembok-tembok dibangun kembali dan Yerussalem kembali memasuki era kemakmuran materi sebagai akibat dari keterlibatannya dalam perdagangan internasionalyang terus berkembang dan semuanya mencapai puncaknya pada waktu bersatunya dunia dibawah Kekaisaran Romawi. Walaupun bangsa Yahudi telah direstorasi dan merdeka secara politis (163-63 SM) namun yang terjadi adalah Yahudi tidak lebih dari sebagai klien dari suatu sistem Imperial besar, yakni Persia, Yunani, dan Romawi.
Sejarah bangsa Yahudi pada tahun 63 SM, wilayah ini pernah dibawah kekuasaan Romawi, yang berupaya menyebarkan agama Kristen dan melakukan tindak diskriminasi serta penekanan terhadap bangsa Yahudi karena mereka tidak mau menerima kehadiran orang Romawi tersebut. Keadaan yang demikian memaksa orang Yahudi untuk keluar dari Palestina. Selain itu, kehancuran Palestina diikuti dengan menyebarnya orang-orang Yahudi ke berbagai negara hingga saat ini.
Bangsa Yahudi adalah bangsa yang pertama kali mengenalkan adanya satu Tuhan di barat. Pada masa itu semua bangsa menganut agama polytheis, namun bangsa Yahudi tampil dengan membawa misi agama monotheis. Pada masa awal imperium Persia kepercayaan akan hidup sesudah mati merupakan suatu hal yang lazim di wilayah Timur Dekat Kuno.

1 komentar: