KEDUDUKAN
BANGSA YAHUDI DALAM KONTEKS SEJARAH PERADABAN TIMUR DEKAT KUNO
Bangsa
Yahudi sangat berperan besar terhadap proses peradaban bangsa eropa. Terutama
dalam perihal agama. Salah satu peran besarnya dalam bidang agama untuk eropa
adalah Kitab Perjanjian Lama. Kaum Kristen dan Yahudi yang fundamentalis
mengaggap bahwa kitab tersebut sebagai firman Tuhan yang di dalamnya memuat
catatan yang tepat tentang penciptaan dunia alam semesta dan kisah tentang
orang-orang pilihan Tuhan.
Asal
mula bangsa Yahudi sebenarnya masih temasuk kelompok suku bangsa Semit yang
kemungkinan berasal dari gurun pasir Arab. Memang, antara bangsa Yahudi dengan
bangsa Arab masih serumpun suku bangsa Semit. Pada sekitar abad 12 SM, bangsa
Yahudi bergerak menuju ke berbagai daerah bukit barat dan Nejeb. Terdapat
sebagian besar bangsa Yahudi yang menetap di Mesir dibawah pimpinan Musa.
Sekitar tahun 1300 SM bangsa Yahudi keluar dari wilayah Mesir.
Selama
bertahun-tahun di bawah pimpinan Musa, mereka merupakan bangsa yang sederhana,
pengembara dan belum memiliki berbagai keahlian tertentu sebagaimana lazimnya
yang dimiliki warga kota, belum mengenal kelas bangsawan, namun sudah mengenal
monoteisme (satu Tuhan) yaitu, Jahowe atau Jehovah.
Berdasar
garis keturunan, ada perbedaan antara bangsa Yahudi dan bangsa Israel. Kedua
bangsa itu memang mempunyai satu keturunan dengan Nabi Yakub atau juga yang
memiliki nama Israel. Bangsa Yahudi
sebagai keturunan Yehudoh bin Yakub tidak mempunyai hak atas tanah Kanaan yang
dijanjikan Tuhan, melainkan hanya Bangsa Israel keturunaan Yusuf bin Yakub yang
secara sah mempunyai Kanaan. Jadi, berdasarkan garis keturunan, bangsa Yahudi adalah bangsa Israel, meskipun
tidak semua keturunan Israel adalah orang-orang Yahudi.
Bangsa
Yahudi yang berbahasa Ibrani itu merupakan bangsa pengembara, datang dari
Palestina sekitar tahun 2000 SM. Mereka datang dari Mesopotamia dengan
keyakinan telah diperintah Tuhan untuk menempati wilayah Kanaan sebagai tanah
yang dijanjikan. Disamping faktor religi, Kanaan juga terkenal sebagai tanah
yang subur dan makmur dan mereka masih menganut agama yang politheis. Mereka
ingin menyebarkan agama monotheis di tanah Kanaan. Kerajaan Kanaan mencapai
puncak kejayaannya pada abad 10 SM, dibawah kepemimpinan David dan Solomon.
Dibawah Solomon, kerajaan Kanaan mengalami kemajuan dalam perdagangan dan
menjalin hubungan diplomatik dengan negara tetangganya, Mesir dan Phoenesia.
Sepeninggal
Solomon, kemakmuran dan kesatuan tanah Kanaan tidak dapat dilanjutkan.
Penyebabnya antara lain adalah bencana alam dan kelaparan yang melanda daerah
tersebut. Ini membuat orang-orang Yahudi hijrah ke Mesir, namun kedatangan
mereka tidak disukai oleh penduduk setempat. Mereka berkembang dan mendesak
penduduk Mesir.
Sementara
itu suku-suku yang pernah disatukan oleh Solomon mulai melepaskan diri dan
kemudian membentuk Kerajaan Israel (983-722 SM). Suku-suku di bagian selatan
yang menguasai kota suci Yerussalem membentuk kerajaan Yudea (993-586 SM). Dua
kerajaan yang bersaing itu berjuang bersama dan ikut ambil bagian dalam politik
perimbangan kekuatan besar di Mesopotamia dan Mesir.
Kedua
kerajaan tersebut sebenarnya tidak pernah aman dari berbagai serbuan dan
ekspansi dari kerajaan lain. Akhirnya kerajaan Yudea dapat ditaklukkan oleh
kerajaan Assyiria pada tahun 721 SM dan
kerajaan Israel juga dapat ditaklukkan oleh Nebuchadnezzar II dari kerajaan
Babylonia pada tahun 586 SM. Keruntuhan kedua kerajaan tersebut juga menandai
runtuhnya kekuasaan orang-orang Yahudi atas atas wilayah Palestina. Kemudian,
daerah Palestina menjadi rebutan bangsa-bangsa yang ingin menguasai daerah
tersebut.
Dibawah
kekuasaan Kerajaan Persia, orang-orang Yahudi kembali ke Yerussalem dan dalam
hal-hal tertentu mereka mulai melakukan restorasi atas kota tersebut. Di luar
Nehemiah pada abad V SM, tembok-tembok dibangun kembali dan Yerussalem kembali
memasuki era kemakmuran materi sebagai akibat dari keterlibatannya dalam
perdagangan internasionalyang terus berkembang dan semuanya mencapai puncaknya
pada waktu bersatunya dunia dibawah Kekaisaran Romawi. Walaupun bangsa Yahudi
telah direstorasi dan merdeka secara politis (163-63 SM) namun yang terjadi
adalah Yahudi tidak lebih dari sebagai klien dari suatu sistem Imperial besar,
yakni Persia, Yunani, dan Romawi.
Sejarah
bangsa Yahudi pada tahun 63 SM, wilayah ini pernah dibawah kekuasaan Romawi,
yang berupaya menyebarkan agama Kristen dan melakukan tindak diskriminasi serta
penekanan terhadap bangsa Yahudi karena mereka tidak mau menerima kehadiran
orang Romawi tersebut. Keadaan yang demikian memaksa orang Yahudi untuk keluar
dari Palestina. Selain itu, kehancuran Palestina diikuti dengan menyebarnya
orang-orang Yahudi ke berbagai negara hingga saat ini.
Bangsa
Yahudi adalah bangsa yang pertama kali mengenalkan adanya satu Tuhan di barat.
Pada masa itu semua bangsa menganut agama polytheis, namun bangsa Yahudi tampil
dengan membawa misi agama monotheis. Pada masa awal imperium Persia kepercayaan
akan hidup sesudah mati merupakan suatu hal yang lazim di wilayah Timur Dekat
Kuno.
WOW.
BalasHapus